<< Humanis - Kritis - Transformatif - Praxis >>

  • RSS
  • Delicious
  • Facebook
  • Twitter

Twitter

Senin, 31 Mei 2010

Pintu Malam



Lagu ini diciptakan oleh Titiek Puspa, sebagai lagu untuk menina-bobokan anaknya, Petty Tunjung Sari. Dalam perkembangan, lagu ini menjadi lagu yang sangat romantis untuk semua insan yang sedang bercinta.

Iwan Fals punya pengalaman pribadi yang mendalam terhadap lagu ini, dimana beliau telah kehilangan seorang anak laki-lakinya, Galang Rambu Anarki. Kiranya lagu ini beliau dedikasikan untuk anaknya yang telah pergi lebih hulu. Bagiku, bila tiap malam menjelang tidur tak mendengerkan lagu ini, rasanya seperti ada yang hilang. Nggak syah. Nggak romantis banget…

engkau yang menatap ku di ketinggian waktu.
sejenak berhenti hanya untuk memeluk.
bergetarlah rimba raya, diiringi ribuan embun.
di sinilah aku berada, telah menanti mu
ketika senja terurai di waktu yang tak menentu.
senja merah di balut pelangi hitam.
aku berjalan menapaki rumput yang bisu.
tiada yang tahu kenapa malam selalu mencekam.
sisakanlah setetes air.
buat bekal mengarungi sunyi.
kemudian berlalu begitu saja
hanya satu helaan nafas, bergantilah kisahnya.
duka, bahagia, kiasan belaka.
mungkin saja kita perlu sedikit tertawa.
untuk memandang bintang yang suram,.
dan bukalah pintu dimalam hari.
sebab waktu semakin menjerit
untuk bertutur kata.
maka kelak kita bisa bangun di saat fajar ti
rengkuhlah pada wasiat alam.mur.
memudarkan mimpi-mimpi kelam.

Tidak ada komentar: