<< Humanis - Kritis - Transformatif - Praxis >>

  • RSS
  • Delicious
  • Facebook
  • Twitter

Twitter

Jumat, 28 Mei 2010

kegelisahan yang tak terjawab...



dinda, andai dinda tahu, tidak mudah bagi kaka untuk mencintai seseorang yang tidak pernah ada di samping kaka, tidak pernah dapat melihat perkembangan hidup kaka, tidak pernah melihat saat kaka tertawa karena gembira, saat kaka menangis karena sedih, dan tidak pernah ada disisiku ketika kaka mendapat cobaan terberat dalam hidup.

namun kaka tidak dapat membunuh dan mengubur dalam-dalam rasa yang tumbuh subur dalam hatiku... rasa yang selalu bergelora untukmu, dinda, saat ini, detik ini, entah esok hari atau lusa...

mungkin dulu kaka sempat mencoba untuk melupakan dan membungkus rapi rasa itu tanpa pernah kaka membunuhnya... tapi pada akhirnya, rasa dalam hati kaka terus memberontak bahkan rasa itu dapat menghancurkan bungkusan yang rapi. dan sekarang rasa itu hidup dengan bebas dalam hati kaka. tahu kah dinda pada siapa rasa itu kaka curahkan?

Dinda, semua yg kaka lakukan bukan tanpa refleksi, dan bukan berangkat dari ruang yang kosong. tapi semuanya telah melalui pergulatan hati yang cukup lama. itu saja dindaku, kalaupun sekarang dinda mau pamit, pergilah...

jika dinda memang tidak siap dengan semuanya itu sangat wajar dan manusiawi, dan itu adalah pilihan yang harus di pilih.... bagi kaka, ketika berani mencintai seseorang dengan tulus maka harus berani dan ikhlas untuk merasa kehilangan...

dinda, terima kasih telah memberikan banyak arti dalam hidup kaka, walaupun dinda tidak bisa menemani kaka dalam sisa waktu perjalanan hidupku. terima kasih dinda telah banyak memberikan warna dalam hidup kaka sehingga kaka mampu berdiri ditengah kerasnya perjuangan hidup ini...

dinda, kaka sudah menerima dengan ikhlas semua keputusanmu, dan yang terpenting jangan pernah mencoba memutuskan tali silaturahmi yang telah kita bangun. jika itu terjadi maka kaka akan kehilangan satu adik dan saudara. juga orang yang sekarang ini kaka sayangi & cintai...

terakhir... dinda, andai saja jarak tidak memisahkan kita, andai saja waktu dapat berjalan mundur, mungkin saat ini kaka akan mengulang kejadian yang menurutku telah kaka lewatkan dengan sia-sia. dan pasti kaka akan memilih untuk bisa dekat dengan dinda. namun itu semua tidak dapat kaka lalui, karena itu hanyalah harapan yang mustahil, dan karena semua adalah "semu"....

pesan kaka disela menjelang tidur dinda, "ingat tetap semangat... dan kejarlah terus cita-citamu tanpa pernah lupa menyembah-Nya...

* * *

Bandung, 29 Mei 2010, Pukul 04.00 WIB

Tidak ada komentar: